Sabtu, 19 Oktober 2013

Kunci Kesehatan

Tahukah Anda?
  • 90% sumber penyakit berasal dari sistem pencernaan yang kotor dan tidak berfungsi dengan baik.(Dr. Harvey W. Kellog)
  • Penyebab mayoritas penyakit bukan bakteri, melainkan toksin yang berasal dari proses fermentasi sampah sisa makanan yang mengendap pada usus. (Dr. Henry Beyler)
  • Jika setiap orang menjaga kebersihan ususnya maka 95% klinik kesehatan akan tutup akibat kekurangan pasien.(Dr. Norman Walker)
  • Jenis makanan dan keadaan saluran pencernaan berhubungan erat dengan timbulnya tumor entah jinak atau ganas dan lebih jauh lagi berhubungan dengan semua penyakit yang sudah muncul mau pun yang belum muncul. (Dr. Hiromi Shinya)
  • Sampah pencernaan yang tidak terbuang selain menghambat daya serap nutrisi juga dapat menghasilkan toksin yang mengakibatkan kerusakan sel-sel jaringan tubuh. (Dr. Deby Vinski, AAMS)
Sumber Terjadinya:
 
Usus besar adalah bagian akhir dari sistem pencernaan yang sesungguhnya telah menjadi masalah paling serius yang mengancam kesehatan. Usus besar layaknya tong sampah yang menampung sisa makanan lalu dihancurkan melalui proses pembusukan oleh bakteri. 

Kebiasaan makan tidak baik seperti mengunyah terburu-buru, lebih dominan daging dan kurangnya komposisi serat pada makanan menyebabkan pembusukan sisa makanan terus meningkat hingga mampu menghasilkan 15 kg kotoran berupa kerak yang menumpuk bertahun-tahun pada dinding usus.

Sedikit demi sedikit menjadi semakin tebal, kaku dan menyempit hingga meningkatkan tekanan pada internal dinding usus. 

Kotoran semakin sulit didorong keluar, hasilnya perut semakin membuncit akibat dari tinja yang terperangkap dan terus berdiam dalam usus besar untuk waktu yang lama.

Berbagai Masalah Yang Ditimbulkan:
Kotoran stagnan yang terkumpul dalam divertikula lalu berfermentasi menjadi toksin penyebab terjadinya mutasi genetis sel-sel pada area tersebut hingga menimbulkan polip. Polip-polip itu tumbuh dan berkembang, disinilah cikal bakal kanker usus bermula.

Pada tahap selanjutnya penumpukan kerak pembusukan sisa makanan terus meningkatkan produksi toksin hingga ikut masuk ke dalam darah bersama dengan penyerapan air di usus besar. 

Toksin ini sangat membebani kerja liver, lambat laun fungsi liver melemah hingga tidak mampu menetralisir toksin. Toksin beredar keseluruh tubuh dan menimbulkan kerusakan sel-sel jaringan tubuh lainnya. 

Lambat laun fungsi organ tubuhnya ikut menurun dan menimbulkan berbagai penyakit seperti stroke, jantung koroner, diabetes militus, maag, hypertensi, tumor, kanker payudara, prostat, gagal ginjal, pengerasan pembuluh darah dan lain sebagainya. 

Fungsi liver melemah biasanya disertai keluhan seperti sesak nafas, detak jantung yang cepat dan tidak teratur, mudah lelah, gangguan pikiran, haid tidak teratur, insomnia dan perut membuncit. Efek pencernaan yang kotor akan tampak dari luar, seperti penuaan dini, kebotakan, kulit kendur, flek, keriput dan lemak bergelambir.

SOLUSI:

  1. Biasakan mengunyah makanan hingga hancur sebelum menelan. Vili usus manusia hanya dapat menyerap za-zat sebesar 15 mikron (0,015 mm) dan apa pun yang lebih besar dari ukuran itu akan diekskresikan menjadi sampah dalam usus.
  2. Tingkatkan asupan serat harian minimal 25 gram/hari atau setara dengan 400 - 500 gr buah dan sayuran/hari. Serat berfungsi untuk menghambat kerja enzim amylase tanpa merusak flora usus, membantu mengontrol kadar gula darah, meningkatkan kadar air dalam feses, mengikat asam empedu, toksin, dan mengencerkan senyawa karsinogen dalam usus.
Sumber GNT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar