Wahai para pedamba husnul khatimah, pagari dirimu dengan zikir pagi dan sore hari sehingga kalian senantiasa dalam ruang lingkup berkah zikir tersebut. Wahai yang menginginkan husnul khatimah, bentengi dirimu dengan doa sebelum dan sesudah tidur sehingga engkau tetap dalam cakupan berkah doa tersebut. Dan jika Anda sekalian ditakdirkan kembali ke rahmat Allah SWT dalam keadaan seperti ini, insyaallah Anda sekalian berpeluang menutup lembaran hidup dengan tetes akhir tinta husnul khatimah yang mengharukan.
Jika Anda bertanya: “kenapa orang yang berzikir punya keistimewaan seperti ini?” Jawabku: “zikir itu terhitung ibadah yang enteng dilakukan. Olehnya itu, banyak orang yang lalai bahkan meremehkannya. Karena dia ringan dilakukan, ia pun berpeluang besar selamat dari puji diri.
Bukankah yang biasanya dicampuri riya’ ibadah-ibadah besar yang kadang sulit dilaksanakan seperti: shalat, zakat dan haji. Zikir punya keistimewaan dan pahala yang besar. Yang demikian itu karena tidak ada yang mengetahui isi hati orang yang berzikir kecuali orang itu sendiri.
Bukankah yang biasanya dicampuri riya’ ibadah-ibadah besar yang kadang sulit dilaksanakan seperti: shalat, zakat dan haji. Zikir punya keistimewaan dan pahala yang besar. Yang demikian itu karena tidak ada yang mengetahui isi hati orang yang berzikir kecuali orang itu sendiri.
Boleh jadi orang yang berzikir dikira lagi menghayal, mengingau, berpikir atau sedang menghitung laba dan rugi pekerjaannya, padahal, hatinya ternyata lagi terjalin dengan pemilik Arsy yang Maha Agung dalam sebuah komunikasi zikir. Sementara itu, semakin tersembunyi sebuah ibadah, semakin tinggi pahalanya. Puasa salah satu contohnya punya pahala yang besar karena yang tahu benar atau bohongnya orang yang mengaku berpuasa hanyalah Allah Semata. Demikian juga dengan zikir, hanya Allah yang tahu.”
Kita masih berada didalam kemuliaan sepuluh hari pertama dari bulan Dzulhijjah ini, di antaranya sabda Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wasallam:
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ
"Tidak ada satu amal shaleh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal shaleh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah)." Para sahabat bertanya: "Tidak pula jihad di jalan Allah?" Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam menjawab: "Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun." (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)
Karenanya dianjurkan atas orang Islam pada hari-hari tersebut untuk bersungguh-sungguh dalam ibadahnya, di antaranya shalat, membaca Al-Qur’an, dzikrullah, memperbanyak doa, membantu orang-orang yang kesusahan, menyantuni orang miskin, memperbaharui janji kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Masih ada satu amalan lagi yang utama pada hari-hari tersebut, yaitu berpuasa sunnah di dalamnya.
Ingin husnul khatimah? Hidupkan setiap hari zikir pagi dan sore hari. Yang demikian itu bertujuan membentengi diri dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Di samping itu, yang bezikir pagi dan sore hari, jiwanya senantiasa dalam lingkaran berkah ruh zikir tersebut. Dengan berkahnya, Allah akan memudahkan segala urusannya, menyelamatkannya dari fitnah dan bahaya dan jika ajal menghampirinya, ia masih dalam ruang lingkup ruh zikir, sehingga ia kembali ke rahmat Allah dalam keadaan berzikir.
Diantara amalan pagi ( Habis Shalat Shubuh) dan petang (Habis Shalat Ashar) Sbb
A) Membaca SAYYIDUL ISTIGHFAR
أَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لآ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لآ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
“Allahumma anta robbii laa ilaaha illa Anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduk(a), wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’-dika maa s-ta-tho’tu, a-‘uudzu bika min syarri maa shona’tu, abuu-‘u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-‘u bi zan(m)bi faagh-firlii fainnahu laa yaghfiru dz-dzunuuba illa Anta.” (Dibaca pagi dan sore 1x)
“Ya Allah, Engkau adalah Robb-ku, tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) kecuali Engkau, Engkau-lah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan (apa) yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu (yang diberikan) kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau.”
“Barang siapa membacanya dengan yakin ketika petang hari, lalu ia meninggal dunia pada malam itu, maka ia masuk syurga, dan demikian juga ketika pagi hari” (H.R. Bukhari VII/150)
B) Doa Perlindungan
بِسْمِ اللهِ لآ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلآ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
“Bismillahi laa ya-dhurru ma-‘a s-mihi syai-‘un fii l-ardh(i) wa laa fii s-samaa-‘i wa huwa s-samii-‘u l-‘aliim(u).” (Dibaca pagi dan sore 3x)
“Dengan Nama Allah yang tidak ada bahaya atas Nama-Nya sesuatu di bumi dan tidak pula dilangit. Dia-lah Yang Mahamendengar dan Mahamengetahui.” (H.R. Abu Daud dan at-Tirmizi, Lihat Shahih Ibnu Majah II/332)
“Barang siapa membaca tiga kali ketika pagi dan petang, tiada sesuatu pun yang membahayakan dirinya” (H.R. Abu Daud, at-Tirmizi, Ibnu Majah dan Ahmad, Menurut Ibnu Baaz isnadnya hasan)
C) Doa Keridhoan Allah
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِاْلإِسْلآمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا
“Ro-dhiitu billahi robbaa(n), wa bi l-islaami diinaa(n), wa bi muhammadin shollallahu ‘alaihi wa sallama nabiyyaa(n).” (Dibaca pagi dan sore 3x)
“Aku rela (ridho) Allah sebagai Robb-ku (untukku dan orang lain), Islam sebagai agamaku dan Muhammad صلي الله عليه وسلم sebagai Nabiku (yang diutus oleh Allah).”
“Barang siapa membacanya sebanyak tiga kali ketika pagi dan petang hari, maka hak Allah memberikan keridhoan-Nya kepadanya pada hari Kiamat” (H.R. Ahmad IV/337, an-Nasa-‘i dalam ‘Amalul Yaum wa Lailah 4, Ibnu Sunni 68, Abu Daud IV/418, at-Tirmizi V/465, dan Syaikh Ibnu Baaz berpendapat hadis tersebut hasan)
D) Tahlil Penyelamat
لآ إِلَـهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لآ شَرِيْكَ لَـهُ، لَـهُ الْمُلْكُ وَلَـهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ
“Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syariika lah(u), lahu l-mulku wa lahu l-hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-‘in qodiir(u),” (Dibaca setiap hari 100x atau 10x atau cukup 1x)
“Tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) selain Allah Yang Mahaesa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.”
“Barang siapa membacanya sebanyak seratus kali dalam sehari, maka baginya (pahala) seperti memerdekakan sepuluh budak, ditulis seratus kebaikan, dihapus darinya seratus keburukan, baginya perlindungan dari syaitan pada hari itu hingga petang hari. Tidaklah seseorang itu dapat mendatangkan yang lebih baik dari apa yang dibawanya kecuali ia melakukan lebih baik lagi dari itu.” (H.R. Bukhari IV/95 dan Muslim IV/2071)
Sumber : Yusuf Mansyur Nerwork
Tidak ada komentar:
Posting Komentar